ciptawarta.com – THAILAND – Hyundai tidak ingin kalah dengan BYD, produsen mobil listrik terbesar China, dengan mengumumkan investasi sebesar USD28 juta (Rp446,5 miliar) untuk membangun pabrik perakitan EV dan baterai baru di Thailand.
Meskipun BYD saat ini menguasai pasar mobil listrik yang sedang booming di Thailand, Hyundai tampaknya bertekad untuk merebut pangsa pasarnya.
Pasar otomotif Thailand yang dikenal sebagai Detroit Asia telah mengalami lonjakan penjualan mobil listrik dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun lalu saja, hampir 30.000 mobil listrik terjual di negara ini. BYD, yang baru memasuki pasar Thailand dua tahun lalu, berhasil menjadi merek mobil listrik terlaris dengan pangsa pasar 46% pada kuartal pertama 2024. Bahkan, BYD sudah menjadi merek mobil penumpang terbesar ketiga di Thailand, baik untuk mobil listrik maupun mobil bensin, menurut Counterpoint.
Untuk memperkuat posisinya, BYD telah meresmikan pabrik mobil listrik pertamanya di Thailand pada Juli 2024, yang akan memproduksi 150.000 kendaraan per tahun.
Melihat potensi besar pasar mobil listrik di Thailand, Hyundai tidak ingin ketinggalan. Investasi Hyundai akan digunakan untuk membangun pabrik perakitan EV dan baterai baru di negara tersebut, yang diharapkan akan mulai beroperasi pada 2026. Hyundai akan bekerja sama dengan Thonburi Automotive Assembly Plant Co. sebagai mitra bisnis strategis untuk memperkuat kehadirannya di Thailand.
Pasar otomotif Thailand yang sebelumnya didominasi oleh produsen mobil Jepang seperti Toyota, Honda, dan Nissan, kini telah berubah dengan kedatangan merek-merek mobil listrik China. Merek-merek seperti BYD, MG, dan bahkan XPeng semakin populer di kalangan konsumen Thailand.
“Rantai pasokan Thailand yang kuat akan memungkinkan Hyundai untuk mendapatkan tidak kurang dari sepertiga bahan baku dan suku cadang yang dibutuhkannya dari dalam Thailand, sehingga mendukung industri lokal,” beber Narit Therdsteerasukdi, Sekretaris Jenderal Dewan Investasi Thailand.
Pergeseran pasar ke arah kendaraan listrik ini sejalan dengan ambisi Thailand untuk menjadi pusat mobil listrik di masa depan. Pemerintah Thailand telah menetapkan target agar 30% kendaraan yang diproduksi di negara tersebut bertenaga listrik pada akhir dekade ini. Untuk mencapai tujuan ini, Thailand telah menyetujui investasi lebih dari USD2,2 miliar dalam rantai pasokan mobil listrik. Selain itu, 18 produsen dari China, Jepang, dan Eropa sudah membangun atau berencana membangun mobil listrik di Thailand dalam dua tahun ke depan.
Hyundai dan BYD akan menjadi pemain kunci dalam mendorong transisi Thailand menuju kendaraan listrik. Meskipun BYD dikenal dengan mobil listrik berbiaya rendah, Hyundai juga telah meluncurkan Casper Electric dengan harga mulai dari USD23.000 di Korea, yang setelah mendapatkan potongan harga bisa dibeli dengan harga serendah USD14.500.