Jika seseorang mengalami serangan jantung, mereka mungkin merasa sangat lemah dan tidak mampu berdiri. Namun, membaringkan mereka dapat menyebabkan masalah pernapasan dan membuat mereka lebih sulit bernapas.
Sebaliknya, duduklah dengan kepala dan bahu yang didukung untuk membantu mereka bernapas lebih mudah.
ciptawarta.com – Ada banyak situasi yang membutuhkan pertolongan pertama, dan pengetahuan dasar tentang apa yang harus dilakukan sangat penting. Namun, di tengah informasi yang beredar, banyak mitos tentang pertolongan pertama yang perlu diketahui. Berikut adalah beberapa mitos yang perlu diketahui untuk membedakan antara menyelamatkan dan kehilangan nyawa.
1. Automated External Defibrillators (AED)
Mitos: AED sulit digunakan.
AED adalah perangkat elektronik portabel yang dapat mendeteksi dan mengobati kondisi jantung yang mengancam jiwa dengan sengatan listrik. Meskipun terlihat rumit, AED sebenarnya mudah digunakan. Jika seseorang tidak membutuhkan sengatan listrik, AED tidak akan memberikannya. Namun, jika dibutuhkan, penggunaan AED dapat meningkatkan peluang seseorang untuk bertahan hidup secara signifikan.
2. Pingsan
Mitos: Jika seseorang merasa ingin pingsan, mereka harus meletakkan kepala di antara lutut.
Hal ini dapat menyebabkan risiko jatuh dan melukai diri sendiri. Sebaliknya, orang yang akan pingsan sebaiknya berbaring sepenuhnya. Gejala pingsan seperti mual, pusing, dan pucat dapat diatasi dengan berbaring.
3. Serangan jantung
Mitos: Jika seseorang mengalami serangan jantung, Anda harus membaringkannya.
Sebaliknya, duduklah dengan kepala dan bahu yang didukung untuk membantu bernapas lebih mudah. Membaringkan seseorang yang mengalami serangan jantung dapat menyebabkan masalah pernapasan dan membuatnya lebih sulit untuk bernapas.
