Informasi Terpercaya dan Terkini
Tekno  

“BRIN Ciptakan Solusi Inovatif dengan Teknologi Nuklir untuk Mengatasi Polusi Udara”

ciptawarta.com – Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN memberikan solusi untuk mengatasi polusi udara dengan memanfaatkan teknologi nuklir. Polusi udara telah terbukti berdampak besar pada kesehatan masyarakat, bahkan dapat menyebabkan kematian. BRIN menegaskan bahwa teknologi nuklir dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah ini.

“Teknologi nuklir sangat luar biasa. Dengan teknologi canggih ini, kami berharap masalah polusi udara dapat teratasi dengan lebih baik,” kata Profesor Riset BRIN Muhayatun Santoso di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, pada Sabtu, 10 Agustus 2024, seperti dilansir oleh laman BRIN.

Muhayatun menjelaskan hal tersebut dalam acara Nuclear Talk Series dengan tema “Teknik Analisis Nuklir untuk Polutan Udara”, yang merupakan bagian dari Indonesia Research and Innovation (InaRI Expo) 2024. Ia menyampaikan bahwa teknologi nuklir dapat menjadi solusi untuk mengatasi polusi udara dengan melakukan karakterisasi terhadap partikel berbahaya di udara.

“Ini adalah hal yang mendorong kami untuk memanfaatkan teknologi canggih ini untuk membantu mengetahui karakteristik polutan udara dan mencari solusi yang tepat,” ujar Muhayatun.

Ia juga menambahkan bahwa polusi udara dapat disebabkan oleh berbagai sumber, baik itu dari alam maupun dari aktivitas manusia. Menurutnya, Indonesia termasuk dalam ring of fire yang memiliki banyak gunung berapi dan sering terjadi kebakaran. Selain itu, aktivitas manusia seperti transportasi dan industri juga dapat menjadi sumber polusi udara.

“Masing-masing kota memiliki kualitas udara yang berbeda. Sebagai contoh, Jakarta dan Surabaya yang berada di Jawa memiliki kondisi yang berbeda karena aktivitas di dalamnya juga berbeda,” jelasnya.

Untuk mengatasi masalah ini, Muhayatun menjelaskan cara kerja teknologi nuklir sebagai solusi atasi polusi udara. Di Indonesia, sudah terdapat 17 lokasi pemantau polusi udara yang tersebar di beberapa provinsi dan kota besar. Data konsentrasi udara yang diperoleh dari sensor dan monitor tersebut akan dianalisis oleh BRIN menggunakan teknik nuklir.

“Karena partikel yang ada sangat kecil, diperlukan teknologi yang sangat canggih. Dengan menggunakan energi nuklir yang ditembakkan sekali, seperti gamma, X-ray, atau proton, semua partikel dapat terdeteksi. Dan yang lebih penting, uji ini tidak merusak partikel tersebut,” jelasnya.

Lebih lanjut, teknologi ini dapat memberikan informasi yang lengkap untuk pihak yang bertanggung jawab dalam membuat kebijakan yang sesuai dengan kondisi di daerah masing-masing. Hal ini dikarenakan setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda dan sumber polusi udaranya juga berbeda. Sehingga, kebijakan yang diterapkan di satu kota tidak dapat langsung diterapkan di kota lainnya.

“Melalui pemanfaatan teknologi nuklir, kami dapat memberikan informasi yang penting untuk menemukan cara yang tepat dalam mengatasi masalah ini,” tambahnya.

Muhayatun juga mengungkapkan bahwa BRIN telah bekerja sama dengan berbagai negara maju untuk melakukan riset terkait polusi udara. Ia menyebutkan bahwa tidak semua laboratorium berteknologi maju tersedia di Indonesia. BRIN telah bekerja sama dengan 22 negara di Asia Pasifik dan juga terlibat dalam proyek bersama dengan International Atomic Energy Agency (IAEA).

“Kami diberikan kesempatan untuk menggunakan fasilitas canggih yang ada di Italia, Newzeland, dan Australia,” ungkapnya.

Ia berharap bahwa BRIN dapat memberikan kontribusi dalam menangani masalah polusi udara ini. Ia juga berharap bahwa Indonesia dapat memanfaatkan teknologi nuklir untuk membantu menyelesaikan masalah ini. Dengan menggunakan teknologi ini, pemerintah dapat memperoleh strategi yang tepat dalam membuat kebijakan yang efektif.

“Kami berharap dapat bekerja sama demi Indonesia yang lebih maju dan sehat, untuk mencapai Indonesia emas pada tahun 2045,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *