Informasi Terpercaya dan Terkini
Tekno  

Mengamati Teknologi Acak Sinyal yang Sering Digunakan saat Aksi Tolak UU Pilkada Digelar

"Beraksi Tolak UU Pilkada, Teknologi Acak Sinyal Jadi Sorotan Utama"

ciptawarta.com – Aksi demonstrasi menolak keputusan Undang-Undang Pilkada yang diadakan oleh Baleg DPR RI terus bergerak menuju Gedung DPR RI dan beberapa titik penting di Jakarta pada Kamis (22/8/2024). Kekhawatiran akan hilangnya sinyal seluler saat ada aksi demo di kawasan ring 1 Istana Negara sering dirasakan oleh pendemo.

Hal ini dikarenakan adanya jamming atau acak sinyal yang dilakukan oleh beberapa anggota TNI yang mengarahkan perangkat elektronik ke atas. Meskipun sinyal penuh, namun telepon seluler tidak dapat digunakan. Apakah hal ini akan terulang saat aksi demo tolak UU Pilkada pada Kamis (11/4/2022)? Ciptawarta.com akan membahas teknologi jamming atau acak sinyal dari berbagai sumber.

Jammer merupakan alat yang digunakan untuk menghalangi sinyal yang masuk atau keluar dari handphone. Pada awalnya, jammer digunakan untuk keperluan militer saat perang dunia. Namun, saat ini sudah banyak digunakan untuk kepentingan lainnya.

Teknologi jamming yang digunakan terbagi menjadi lima tipe, yaitu tipe A, B, C, D, dan E. Setiap tipe memiliki teknik jamming yang berbeda. Ada yang menggunakan teknik spoofing, shielding attack, dan denial of services. Beberapa produsen alat elektronik juga sudah memproduksi jammer untuk menghalangi sinyal GSM.

Di Indonesia, jammer sudah dijual bebas di beberapa situs online dengan harga yang bervariasi tergantung dari cakupan radius yang ingin diacak. Namun, penggunaan jammer ini masih dilarang karena dapat mengganggu komunikasi dan keamanan. Oleh karena itu, perlu ada pengawasan yang ketat dalam penggunaannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *