Informasi Terpercaya dan Terkini
Tekno  

AI Berperan Sebagai Hakim, Hukum Manusia Terancam?

"Kecerdasan Buatan Jadi Hakim, Apakah Hukum Manusia Terancam?"

CIPTAWARTA.COM – Dunia harus bersatu untuk mencegah kemunculan ‘robot pembunuh’ yang dapat membawa ‘masa depan yang suram’ bagi warga sipil di seluruh dunia, menurut seorang pemimpin hak asasi manusia.

Seperti yang dilaporkan oleh Daily Star, sistem senjata otonom (LAWS) yang dikembangkan dengan kecerdasan buatan dapat memilih dan menyerang target tanpa campur tangan manusia.

Kemampuan ini memberikan kebebasan pada mesin untuk mengambil keputusan yang dapat mengambil nyawa manusia, karena target LAWS didasarkan pada data yang diterima dan diproses, tanpa ada rasa belas kasihan.

Drone LAWS sedang dikembangkan di seluruh dunia dan telah digunakan di medan perang di Afrika Tengah. Namun, senjata-senjata ini tidak memperhatikan hukum internasional karena keputusan untuk membunuh dibuat oleh robot, bukan manusia.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mendorong para pemimpin dunia untuk menandatangani perjanjian yang melarang penggunaan senjata LAWS. Wakil Direktur Krisis, Konflik, dan Senjata Human Rights Watch (HRW), Mary Wareham, berharap keputusan untuk melarang senjata ini dapat diambil pada Sidang Umum PBB bulan depan.

“Tanpa hukum yang jelas, dunia menghadapi masa depan yang suram dimana pembunuhan otonom oleh robot-robot ini dapat membahayakan warga sipil di mana saja,” ujar Wareham.

Menurutnya, para pemimpin dunia telah menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan sistem senjata yang tidak dikendalikan oleh manusia. Oleh karena itu, tindakan untuk melarang senjata LAWS harus segera diambil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *