ciptawarta.com – Menjadi ibu kota suatu negara merupakan suatu kehormatan namun juga tanggung jawab yang besar. Sebagai jantung suatu negara, ibu kota harus dilindungi dengan strategi pertahanan yang tangguh agar tidak jatuh ke tangan musuh. Hal ini dapat diambil pelajaran dari upaya Ukraina dalam menyelamatkan Kyiv dari serangan Rusia pada 25 Februari 2022 hingga 2 April 2022 lalu.
Belajar dari Ukraina, 6 Strategi untuk Mempertahankan Ibu Kota dari Serangan Musuh
1. Memiliki Sistem Pertahanan Udara yang Canggih
Foto/AP
Menurut kepala Administrasi Militer Kyiv, Serhiy Popko, langit di atas Kyiv dilindungi beberapa lapis.
Sistem pertahanan udara jarak pendek: Gepard dari Jerman dan Avenger Short-Range Air Defense dari Amerika Serikat;
Sistem jarak menengah: MIM-23 Hawks yang diproduksi oleh Raytheon dari Amerika Serikat, NASAMS dari Raytheon dan Kongsberg Norwegia, dan IRIS-t SLM Jerman;
Sistem jarak jauh: Patriot PAC-3 AS dan Eurosam SAMP/T, yang dipasok oleh Prancis dan Italia.
Selain itu, Kyiv memiliki geografis yang unik dan lengkap sebagai salah satu strategi pertahanan. Dilansir oleh Financial Times, terdapat sabuk hutan di luar pinggiran barat laut Kyiv sebelum Hostomel, 30 km dari pusat kota. Di sisi jalan dan di persimpangan strategis, terdapat sistem parit dan benteng besar yang dibangun oleh Ukraina segera setelah invasi Rusia dimulai pada 24 Februari lalu.
Strategi ini bertujuan untuk melindungi Kyiv dari serangan musuh yang datang dari darat. Dengan adanya geografis yang unik dan lengkap, Kyiv mampu mempersulit gerakan musuh dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi ibu kota.
Pada saat yang sama, Popko mencatat bahwa Ukraina membutuhkan sistem pertahanan udara yang lebih beragam tidak hanya untuk ibu kota, tetapi juga untuk setiap kota. Saat ini, Ukraina tidak memiliki cukup sistem untuk memberikan perlindungan yang andal bagi setiap wilayah di negara tersebut.
“Setiap sistem pertahanan udara bernilai setara dengan emas,” tambah Popko.
2. Memiliki Geografis yang Unik dan Lengkap
Foto/AP
Melansir Financial Times, di luar pinggiran barat laut Kyiv sebelum Hostomel, 30 km dari pusat kota, terdapat sabuk hutan. Di sisi jalan dan di persimpangan strategis terdapat sistem parit dan benteng besar yang mulai dibangun Ukraina segera setelah invasi Rusia dimulai pada awal 24 Februari.
