ciptawarta.com – Anggota Komisi III DPR dari Nusa Tenggara Timur (NTT) Stevano Rizki Adranacus menyatakan siap mengawal kasus pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) alias pemecatan terhadap Ipda Rudy Soik hingga tuntas. Hal ini disampaikan Stevano saat menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan jajaran Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (28/10/2024).
Menurut Stevano, warga NTT sangat membutuhkan penegakan hukum yang adil dan bermanfaat bagi rakyatnya. Oleh karena itu, ia siap mendukung sepenuhnya apabila Kapolda NTT bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku. Namun, jika terbukti bahwa pemecatan terhadap Ipda Rudy Soik tidak didasarkan pada fakta yang benar, maka Stevano akan berada di garda terdepan untuk mengingatkan jajaran Polda NTT.
Stevano juga menyerahkan kasus ini kepada institusi Polri, khususnya Propam yang memiliki mekanisme internal yang profesional untuk mengungkap kasus tersebut. Ia percaya bahwa Propam di bawah pimpinan Irjen Abdul Karim akan menyelesaikan kasus ini dengan tuntas dan adil.
Selain itu, Stevano juga berharap bahwa RDP ini dapat membongkar kasus tersebut secara terang benderang sehingga semua fakta dan perspektif dapat diutarakan dengan jelas. Dengan demikian, permasalahan ini dapat didudukkan secara utuh dan masyarakat NTT dapat menerima penjelasan yang lengkap.
ciptawarta.com – Sebagai anggota Komisi III DPR dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Stevano Rizki Adranacus menyatakan siap mengawal kasus pemecatan terhadap Ipda Rudy Soik hingga tuntas. Hal ini disampaikan Stevano saat menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan jajaran Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (28/10/2024).
Stevano menegaskan bahwa warga NTT membutuhkan penegakan hukum yang adil dan bermanfaat bagi rakyatnya. Oleh karena itu, ia siap mendukung sepenuhnya apabila Kapolda NTT bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku. Namun, jika terbukti bahwa pemecatan terhadap Ipda Rudy Soik tidak didasarkan pada fakta yang benar, maka Stevano akan berada di garda terdepan untuk mengingatkan jajaran Polda NTT.
Stevano juga menyerahkan kasus ini kepada institusi Polri, khususnya Propam yang memiliki mekanisme internal yang profesional untuk mengungkap kasus tersebut. Ia percaya bahwa Propam di bawah pimpinan Irjen Abdul Karim akan menyelesaikan kasus ini dengan tuntas dan adil.
Selain itu, Stevano juga berharap bahwa RDP ini dapat membongkar kasus tersebut secara terang benderang sehingga semua fakta dan perspektif dapat diutarakan dengan jelas. Dengan demikian, permasalahan ini dapat didudukkan secara utuh dan masyarakat NTT dapat menerima penjelasan yang lengkap.
