“Tuduhan penuntut bahwa Tuan Combs akan melarikan diri adalah tidak berdasar dan tidak masuk akal,” tulis pengacara Diddy, Benjamin Brafman, dalam mosi tersebut.
Ciptawarta.com – Rapper terkenal P Diddy telah mengajukan jaminan untuk ketiga kalinya dalam kasus perdagangan seks yang menjeratnya. Tim kuasa hukumnya saat ini sedang berjuang untuk membebaskan kliennya sebelum sidang yang dijadwalkan pada 5 Mei 2025.
Dilaporkan oleh New York Post pada Kamis (14/11/2024), pengadilan sebelumnya telah menolak dua kali permohonan jaminan dari P Diddy. Bahkan, jaminan pembebasan yang terakhir kali diajukan telah dibatalkan pada bulan lalu.
Namun, tim kuasa hukumnya berpendapat bahwa situasi telah berubah dan kini P Diddy dapat menunggu persidangan dengan nyaman di rumah. Rapper asal Amerika tersebut dituduh mengadakan pesta seks yang dikenal sebagai Freak Offs, di mana para wanita dipaksa untuk melakukan seks maraton dengan pekerja seks pria setelah diberi obat-obatan.
Namun, P Diddy yang memiliki nama asli Sean John Combs, membantah semua tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa dia tidak bersalah. Dalam mosinya, dia juga menegaskan bahwa bukti yang ada tidak cukup untuk menjeratnya.
Tim kuasa hukumnya juga menambahkan bahwa bukti yang ditemukan tidak sesuai dengan tuduhan jaksa penuntut. Mereka juga menunjukkan sebuah video yang menunjukkan P Diddy berhubungan dengan wanita yang dituduh sebagai korban perdagangan seks, namun hubungan tersebut telah terjadi selama satu dekade.
Sidang jaminan telah ditetapkan oleh Hakim Distrik AS Arun Subramanian pada 22 November 2024 pukul 14.00. Sementara itu, P Diddy masih berada di penjara sejak penangkapannya pada 16 September 2024 dan tidak akan kembali ke pengadilan hingga 18 Desember 2024.
Pada bulan lalu, P Diddy juga mengajukan banding atas putusan hakim yang menolak memberikan jaminan kepadanya. Pengacaranya, Benjamin Brafman, menyatakan bahwa tuntutan jaksa untuk menahan kliennya di balik jeruji besi adalah berdasarkan spekulasi dan tidak masuk akal.
“Tuduhan bahwa P Diddy akan melarikan diri tidak berdasar dan tidak masuk akal,” tulis Benjamin Brafman dalam mosi tersebut.