CIPTAWARTA.COM – Arab Saudi telah menghentikan tawaran untuk bergabung dengan BRICS, menurut kantor berita Rusia Interfax yang dikutip oleh firstpost.com. Pernyataan tersebut didasarkan pada pernyataan Yuri Ushakov, penasihat kebijakan luar negeri Kremlin, yang mengungkapkan bahwa Rusia telah memberhentikan akses untuk bergabung dengan BRICS.
Saat ini, Rusia menjabat sebagai presiden BRICS dan blok tersebut telah menjadi topik utama dalam diskusi geopolitik selama setahun terakhir. Blok ekonomi ini berupaya untuk mengubah situasi ekonomi global secara keseluruhan dan berusaha untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mempromosikan penggunaan mata uang lokal dan menantang dominasi Barat.
Namun, Arab Saudi tampak ragu-ragu untuk bergabung dengan aliansi tersebut, terutama setelah mendapat ancaman tarif dari Presiden AS Donald Trump. Pada awal tahun ini, Trump mengeluarkan peringatan keras kepada negara-negara BRICS dan mengancam akan memberlakukan tarif 100% jika mereka tetap melanjutkan agenda dedolarisasi. Hal ini membuat beberapa negara, termasuk India, menegaskan kembali bahwa mereka tidak bermaksud untuk meninggalkan dolar AS. Dan sekarang, Arab Saudi juga mengikuti jejak mereka.
Menurut Watcher Guru, penasihat kebijakan luar negeri Rusia Yuri Ushakov, Arab Saudi tidak lagi berusaha untuk bergabung dengan BRICS. Hal ini menunjukkan bahwa negara tersebut tidak akan pernah menjadi anggota resmi dari blok yang sedang berkembang ini. Namun, BRICS masih tetap kuat dengan 13 negara mitra tambahan yang akan bergabung pada tahun 2024. Ini menunjukkan bahwa masih banyak negara yang tertarik untuk bergabung dengan aliansi tersebut, meskipun ada hambatan dari pemerintahan AS.