Informasi Terpercaya dan Terkini
Bisnis  

Prediksi IMF: Sektor Bisnis Global Remang-remang di area 2025

Prediksi IMF: Industri Bisnis Global Remang-remang di area area 2025

Ciptawarta.com JAKARTA – Dana Moneter Internasional ( IMF ) memproyeksikan pertumbuhan sektor ekonomi global stabil dan juga berlanjutnya disinflasi ketika merilis pembaruan World Economic Outlook pada 17 Januari 2025. Hal yang dimaksud diungkapkan Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva.

Georgieva menyatakan bahwa sektor ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan kinerja yang sedikit lebih besar baik dari perkiraan meskipun ada ketidakpastian tinggi seputar kebijakan perdagangan pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump. Ketidakpastian ini turut menambah hambatan bagi kegiatan ekonomi global juga menggalakkan kenaikan suku bunga jangka panjang.

“Dengan pemuaian yang tersebut mendekati target Federal Reserve Amerika Serikat lalu data pangsa tenaga kerja yang digunakan stabil, the Fed dapat menanti tambahan banyak data sebelum mengambil langkah lebih banyak lanjut terkait penurunan suku bunga,” ujar ia disitir dari Reuters, Hari Senin (13/1/2025).

Secara keseluruhan, ia memproyeksikan bahwa suku bunga global akan masih agak tambahan tinggi untuk beberapa waktu ke depan. IMF dijadwalkan merilis update pandangan sektor ekonomi globalnya pada 17 Januari, beberapa hari sebelum pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS. Komentar Georgieva yang dimaksud merupakan indikasi pertama tahun ini mengenai pandangan IMF terkait perekonomian global, meskipun ia tidak ada memberikan proyeksi yang digunakan rinci.

Pada Oktober 2024, IMF sempat meninggal proyeksi peningkatan dunia usaha untuk AS, Brasil, dan juga Inggris. Namun, proyeksi untuk Tiongkok (Republik Rakyat Tiongkok), Jepang, lalu zona euro justru dipangkas. Penyebabnya adalah risiko dari kemungkinan pertempuran dagang baru, konflik bersenjata, kemudian kebijakan moneter yang mana ketat.

Saat itu, IMF mempertahankan proyeksi perkembangan global 2024 sebesar 3,2% lalu menurunkan proyeksi untuk tahun 2025 menjadi 3,1%, sangat pada bawah tingkat peningkatan sebelum pandemi. Georgieva juga memberi peringatan bahwa pertumbuhan jangka menengah global akan mengalami penurunan pada lima tahun ke depan.

“Tidak mengherankan, mengingat besarnya pengaruh ekonomi AS, berbagai perhatian global tertuju pada arah kebijakan pemerintahan yang akan datang, teristimewa terkait tarif, pajak, deregulasi, kemudian efisiensi pemerintahan,” kata Georgieva.

Georgieva menambahkan bahwa ketidakpastian yang digunakan tinggi terkait kebijakan perdagangan Amerika Serikat dapat memperburuk hambatan ekonomi global, khususnya bagi negara-negara yang terintegrasi pada rantai pasokan global, seperti negara-negara di tempat Asia serta kegiatan ekonomi menengah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *