ciptawarta.com – Jakarta- Belum lama ini beredar kabar yang menyebutkan bahwa vaksin Mpox yang akan digunakan di Indonesia adalah vaksin eksperimental. Namun, klaim tersebut tidak benar dan merupakan hoaks yang bertujuan untuk menimbulkan ketakutan di masyarakat terhadap vaksin Mpox.
Pertama, ACAM2000. Vaksin ini disetujui oleh FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) tahun 2007 untuk pencegahan cacar.
Kedua, Imvanex. Vaksin ini disetujui oleh Uni Eropa tahun 2013 untuk pencegahan cacar pada orang yang tidak boleh divaksinasi dengan vaksin cacar tradisional.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memastikan bahwa vaksin Mpox yang akan digunakan di Indonesia sudah mendapatkan persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Hal ini menandakan bahwa vaksin Mpox telah memenuhi standar keamanan dan dapat diberikan dalam situasi darurat kesehatan.
Selain itu, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) juga akan memantau pelaksanaan vaksinasi dan memastikan keamanan serta manfaat dari vaksin Mpox. Dengan adanya pengawasan yang ketat, diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir dan dapat menerima vaksinasi dengan tenang.
Vaksin Mpox yang akan digunakan di Indonesia adalah jenis Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN), yang merupakan vaksin turunan cacar generasi ketiga yang tidak mengandung virus hidup. Pelaksanaan vaksinasi ini telah dilakukan sejak tahun 2023 setelah ditemukan kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
Berdasarkan dokumen WHO yang diterbitkan pada 23 Agustus 2024, terdapat tiga jenis vaksin yang dapat digunakan untuk pencegahan Mpox. Ketiga vaksin tersebut adalah MVA-BN, ACAM2000, dan Imvanex, yang awalnya dikembangkan untuk pencegahan cacar namun kemudian juga digunakan untuk pencegahan Mpox.
Dengan adanya pilihan jenis vaksin yang telah disetujui oleh lembaga yang berwenang, diharapkan masyarakat dapat mempercayai dan menerima vaksinasi sebagai upaya pencegahan penularan virus Mpox. Jangan terpengaruh oleh kabar hoaks yang dapat menimbulkan keraguan dan ketakutan yang tidak perlu.
