Ukraina telah mencapai tujuan militer yang penting, yaitu membangun zona penyangga di sekitar wilayah yang dikuasai. Ini akan memungkinkan mereka untuk menghancurkan senjata Rusia yang digunakan untuk menyerang wilayah Ukraina.
Ukraina juga telah memperoleh posisi yang lebih baik untuk memperkuat posisi mereka dalam perundingan perdamaian yang sedang berlangsung dengan Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa serangan itu adalah “langkah tangguh” yang akan memaksa Rusia untuk mengakhiri konflik.
ciptawarta.com – MOSKOW – Selama lebih dari seminggu, pasukan Ukraina telah melakukan serangan besar-besaran ke wilayah Kursk di Rusia, tepat di utara perbatasan mereka. Serangan tersebut menunjukkan kelemahan pertahanan perbatasan Rusia dan mempermalukan Kremlin.
Serangan mendadak ini melibatkan sekitar 10.000 tentara Ukraina, yang menyerbu wilayah Kursk dengan tank dan kendaraan lapis baja lainnya. Ini adalah serangan pertama oleh pasukan asing di wilayah Rusia sejak Perang Dunia II.
Wilayah Kursk memiliki penjagaan yang longgar, sehingga serangan ini menemui sedikit perlawanan dari Rusia. Meskipun demikian, lebih dari 120.000 penduduk telah dievakuasi.
Ukraina menyembunyikan persiapannya untuk serangan ini dan tidak memberi tahu negara-negara pendukungnya seperti AS dan Polandia. Militer Ukraina mengklaim telah menguasai 74 kota dan permukiman di wilayah tersebut, serta menahan lebih dari 100 tentara Rusia dan menghancurkan jet Su-34 yang digunakan untuk mengebom posisi dan kota Ukraina.
Tujuan utama dari serangan ini adalah untuk membangun zona penyangga di sekitar wilayah yang dikuasai oleh Ukraina. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk menghancurkan senjata Rusia yang digunakan untuk menyerang wilayah Ukraina dan memperkuat posisi mereka dalam perundingan perdamaian dengan Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan ini sebagai “langkah tangguh” yang akan memaksa Rusia untuk mengakhiri konflik.
