ciptawarta.com – Jakarta, PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia) kembali menggelar Prodia Scientific Day dengan tema “Advanced Precision Medicine for Complex Disease”. Kegiatan ini merupakan yang ke-8 kalinya yang bertujuan untuk memberikan solusi perawatan kesehatan yang lebih tepat sasaran dan efektif dengan memanfaatkan teknologi dan analisis genetik mutakhir.
Prodia Scientific Day diadakan sebagai wadah bagi ilmuwan, karyawan, serta dokter untuk mendapatkan pembaruan informasi dan inspirasi seputar perkembangan pemeriksaan laboratorium serta penelitian-penelitian yang telah dilakukan, baik oleh Prodia maupun para dokter atau ilmuwan yang berkerja sama dengan Prodia selama ini. Dalam kegiatan ini, precision medicine menjadi fokus utama yang merupakan pendekatan inovatif untuk mendiagnosis, merawat, dan mencegah penyakit dengan memanfaatkan informasi genetik, lingkungan, dan gaya hidup seseorang.
“Prodia Scientific Day yang diselenggarakan setiap tahun sejak 2016 merupakan kontribusi Prodia dalam memberikan pembaharuan informasi terkini dan masa depan laboratorium klinik. Tahun ini, kami ingin mengukuhkan Prodia sebagai centre of excellence yang mengikuti kemajuan ilmiah dan revolusi kesehatan untuk memberikan layanan terbaik dan memudahkan bagi semua pelanggan Prodia melalui pengobatan yang dipersonalisasi,” ujar Direktur Utama Prodia, Dr. Dewi Muliaty M.Si.
Melalui kegiatan ini, Prodia juga turut serta dalam mendorong pemahaman masyarakat mengenai layanan kesehatan digital masa depan yang dapat memberikan diagnosis yang lebih akurat, pengobatan yang disesuaikan, dan pencegahan penyakit. Diharapkan, Prodia Scientific Day dapat memberikan solusi atas kebutuhan kemajuan industri perawatan kesehatan dalam menangani penyakit kompleks seperti kanker, penyakit jantung, autoimun, dan gangguan genetik dengan menghadirkan inovasi layanan kesehatan yang berkualitas di masa depan.
“Ini adalah langkah maju menuju paradigma kesehatan yang tidak hanya tentang pengobatan, tetapi juga tentang prediksi penyakit, skrining, dan diagnosis untuk pencegahan kompleksitas penyakit secara proaktif,” tambah Dewi.