CIPTAWARTA.COM – Pembunuhan yang dilakukan oleh Israel terhadap warga negara Turki-Amerika, Aysenur Ezgi Eygi, menuai kritik tajam dari berbagai pihak. Berita ini menyebar ke seluruh Amerika Serikat dan media internasional, namun pemerintah AS hanya memberikan tanggapan yang setengah hati.
Meskipun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, pemerintah AS menahan diri untuk tidak menyalahkan Israel atau mengutuk insiden tersebut. Departemen Luar Negeri AS bahkan menyatakan akan mengumpulkan informasi terlebih dahulu sebelum memberikan komentar lebih lanjut.
“Kami menyesalkan kehilangan yang tragis ini. Sekarang, hal terpenting yang harus dilakukan adalah mengumpulkan fakta,” ujar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat jumpa pers di Republik Dominika.
Seorang aktivis yang turut serta dalam demonstrasi pro-Palestina bersama Ezgi Eygi mengungkapkan bahwa korban sengaja ditembak di kepala oleh tentara Israel. Ezgi Eygi dan beberapa aktivis lainnya turut ambil bagian dalam demonstrasi yang menentang permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki di dekat kota Palestina, Beita.
Menurut aktivis tersebut, mereka mundur dari tentara yang menembakkan gas air mata ke arah kerumunan. Namun tiba-tiba, dua peluru tajam ditembakkan ke arah mereka dan salah satunya mengenai kepala Ezgi Eygi. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa penembakan tersebut dilakukan secara sengaja oleh tentara Israel.
Kini, pihak berwenang sedang mengumpulkan fakta-fakta terkait insiden ini. Diharapkan dengan adanya fakta yang jelas, pemerintah AS dapat mengambil tindakan yang tepat dan sesuai dengan fakta yang ada. Terlebih lagi, tindakan yang diambil haruslah didorong oleh fakta yang akurat dan tidak dipengaruhi oleh faktor lain.
