ciptawarta.com – Jakarta- Kedua kekuatan nuklir Amerika Serikat (AS) dan Rusia kembali menunjukkan kekuatan mereka di wilayah Eropa Utara dan Asia Timur Laut pada Selasa hingga Kamis. Kedua negara tersebut mengerahkan pesawat pengebom yang dilengkapi dengan kemampuan nuklir untuk melakukan manuver di kedua wilayah tersebut.
Hal ini terjadi di tengah perseteruan yang semakin memanas antara kedua negara terkait perang Moskow di Ukraina. Pengerahan pesawat pengebom ini dilakukan dalam rangka latihan militer strategis Rusia Ocean-2024 yang berlangsung di perairan negara tersebut dan di Laut Mediterania. Selain itu, Rusia juga bergabung dengan China dalam latihan tempur yang diadakan di Timur Jauh.
Gedung Putih menyatakan bahwa tidak ada alasan untuk mengubah postur militer atau postur pencegahan dalam menanggapi latihan tempur yang dilakukan oleh Rusia dan China. Namun, Beijing mengklaim bahwa latihan gabungan tersebut bertujuan untuk meningkatkan koordinasi strategis antara kedua militer dan meningkatkan kemampuan mereka untuk merespons ancaman.
Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin menuding AS dan sekutunya menggunakan ancaman yang ada di Rusia dan kebijakan pengekangan China sebagai dalih untuk membangun kehadiran militer di sepanjang perbatasan barat Rusia, serta di Arktik dan Asia-Pasifik.
Unjuk kekuatan ini dimulai dengan latihan yang melibatkan pesawat tempur siluman dari Angkatan Udara AS dan Angkatan Udara Pasukan Bela Diri Jepang di atas Samudra Pasifik. Pada Selasa, sebuah pesawat pengebom B-2 Spirit Amerika dan empat jet tempur F-35A Lightning II Jepang berlatih di atas pantai timur Jepang.
Menurut Bulletin of the Atomic Scientists, saat ini terdapat 20 pesawat pengebom siluman yang bertugas di Angkatan Udara AS, namun salah satunya akan dipensiunkan setelah mengalami kecelakaan pada Desember 2022.
