CIPTAWARTA.COM – Partai Perindo menyambut positif rencana pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang akan memulai program unggulannya yaitu Makan Bergizi Gratis pada awal Januari 2025.
Ketua DPP Bidang Sosial dan Kebencanaan Partai Perindo, Sri Gusni Febriasari, menyatakan keyakinannya bahwa pemerintah akan mempersiapkan implementasi program ini secara optimal. Komitmen pemerintah terlihat dengan dibentuknya Badan Gizi Nasional yang bertugas memastikan efektivitas program tersebut.
“Kami mendukung pemerintah dalam mempersiapkan implementasi program ini dengan sebaik-baiknya. Program ini harus diawasi secara ketat agar berjalan efektif, dengan memulai pelaksanaan secara bertahap terutama di wilayah-wilayah prioritas seperti wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal),” ujar Sri Gusni pada Sabtu (26/10/2024).
Beliau juga menegaskan bahwa program ini sejalan dengan komitmen Partai Perindo dalam mempersiapkan generasi mendatang. Sri Gusni berharap program ini dapat meningkatkan status gizi generasi bangsa serta mengurangi angka Penyakit Tidak Menular (PTM) yang salah satunya disebabkan oleh ketidakseimbangan asupan.
“Oleh karena itu, perlu dipastikan bahwa menu Makan Bergizi Gratis ini mematuhi Pedoman Gizi Seimbang (PGS), yang mencakup karbohidrat, protein, sayur mayor, dan buah-buahan,” katanya.
“Jangan sampai nanti ada menu nasi + mi tapi tidak ada protein, vitamin, mineral, dan zat gizi mikro lainnya dari sayuran dan buah-buahan,” tambahnya.
Selain itu, Sri Gusni berharap program ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran konsumsi buah dan sayur, sehingga terjadi perubahan perilaku asupan. Menurutnya, dengan asupan gizi yang seimbang, risiko defisiensi zat gizi makro dan mikro serta serangan Penyakit Tidak Menular (PTM) dapat dikurangi. Dengan demikian, program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan dapat mengurangi angka PTM seperti penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes, dan lainnya.
“Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi biaya kesehatan untuk PTM tersebut yang saat ini mencapai anggaran sekitar Rp40 triliun per tahun,” tutupnya.