Tom Lembong juga pernah menjadi anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019. Setelah itu, ia kembali dipercaya sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada periode 2019-2024.
3. Enggartiasto Lukita
Enggartiasto Lukita adalah Menteri Perdagangan RI yang menjabat pada periode 27 Juli 2016–23 Oktober 2019. Enggartiasto adalah politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Enggartiasto Lukita lahir di Surabaya, Jawa Timur, 25 Agustus 1959. Dia menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya. Enggartiasto lalu memulai karier sebagai pengusaha di bidang perdagangan dan perindustrian. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur periode 2005-2010.
Enggartiasto Lukita menjabat sebagai Menteri Perdagangan RI pada 27 Juli 2016. Dia menggantikan Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, yang saat itu dilantik sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Selain menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Enggartiasto juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PPP periode 2016-2021. Namun, pada 2019, ia digantikan oleh Suharso Monoarfa.
4. Agus Suparmanto
Agus Suparmanto adalah Menteri Perdagangan RI yang menjabat pada periode 23 Oktober 2019–22 Desember 2020. Agus Suparmanto adalah politisi Partai Golkar.
Agus Suparmanto lahir di Klaten, Jawa Tengah, 30 Agustus 1961. Dia menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Agus Suparmanto lalu memulai karier sebagai pengusaha di bidang perdagangan dan perindustrian.
Agus Suparmanto menjabat sebagai Menteri Perdagangan RI pada 23 Oktober 2019. Dia menggantikan Enggartiasto Lukita, yang saat itu dilantik sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM).
Selain menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024. Namun, pada Desember 2020, ia digantikan oleh Airlangga Hartarto.
5. Muhammad Lutfi
Muhammad Lutfi adalah Menteri Perdagangan RI yang menjabat saat ini, sejak 23 Desember 2020. Muhammad Lutfi adalah politisi Partai Nasdem.
Muhammad Lutfi lahir di Jakarta, 29 Agustus 1963. Dia menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Muhammad Lutfi lalu memulai karier sebagai pengusaha di bidang perdagangan dan perindustrian. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2015-2020.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat periode 2010-2013. Dia juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) periode 2005-2010.
Sebagai Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi telah mengambil berbagai kebijakan untuk memajukan sektor perdagangan Indonesia, termasuk meningkatkan ekspor dan mengatasi dampak pandemi COVID-19 terhadap perdagangan. Dia juga berkomitmen untuk melanjutkan reformasi sektor perdagangan dan memperkuat kerja sama perdagangan dengan negara-negara lain.
Dengan pengalaman dan dedikasinya, Muhammad Lutfi diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan perdagangan Indonesia dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Demikianlah enam tokoh yang telah mengemban jabatan Menteri Perdagangan dalam satu dekade terakhir. Dari kalangan profesional hingga politisi parpol, mereka telah berperan penting dalam mengatur kebijakan perdagangan yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Semoga dengan kepemimpinan Menteri Perdagangan saat ini, sektor perdagangan Indonesia dapat terus berkembang dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
ciptawarta.com – Jakarta, Terdapat enam tokoh yang telah mengemban jabatan Menteri Perdagangan dalam satu dekade terakhir. Salah satunya adalah Thomas Trikasih Lembong yang baru-baru ini ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi importasi gula pada 2015-2016.
Menteri Perdagangan Republik Indonesia adalah pejabat negara yang memimpin Kementerian Perdagangan (Kemendag). Dia bertanggung jawab atas kebijakan perdagangan domestik maupun internasional. Peran utama Menteri Perdagangan meliputi mengatur ekspor-impor, melindungi produk dalam negeri, menjaga stabilitas harga, dan memastikan pasokan barang penting di pasar. Selain itu, Menteri Perdagangan juga memiliki tugas untuk merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan perdagangan yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Selama 10 tahun terakhir atau sejak zaman Presiden Joko Widodo (Jokowi), terdapat lima tokoh yang menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Ada yang berasal dari kalangan profesional, ada juga dari partai politik (parpol). Siapa saja mereka?
Menteri Perdagangan di awal pemerintahan Presiden Jokowi adalah Rachmat Gobel. Ia menjabat Menteri Perdagangan periode 27 Oktober 2014–12 Agustus 2015. Sebelum menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel adalah seorang pengusaha, pemilik perusahaan pemasaran elektronik ternama asal Jepang di Indonesia. Di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pengusaha keturunan Raja Habulo dari Kesultanan Bolango, Gorontalo itu pernah dipercaya sebagai salah satu anggota Komite Inovasi Nasional (KIN). Komite ini membantu Presiden untuk memperkuat sistem inovasi nasional dan mengembangkan budaya inovasi nasional.
Rachmat Gobel menjabat Menteri Perdagangan kurang dari setahun. Sarjana Ilmu Perdagangan Internasional, Chuo University, Tokyo, Jepang (1987) itu digantikan Thomas Trikasih Lembong dalam reshuffle cabinet pertama yang dilakukan Presiden Jokowi. Saat ini, Rachmat Gobel menjabat sebagai Anggota DPR periode 2024-2029 dari Partai Nasdem. Ini adalah kali kedua Rachmat Gobel menjadi wakil rakyat. Pada periode sebelumnya, dia menduduki kursi Wakil Ketua DPR 2019-2024.
Thomas Trikasih Lembong juga termasuk Menteri Perdagangan RI dalam satu dekade terakhir. Pria kelahiran Jakarta, 4 Maret 1971 itu mengemban jabatan Mendag periode 12 Agustus 2015–27 Juli 2016. Tom Lembong, sapaan akrab Thomas Trikasih Lembong, menyelesaikan pendidikan tinggi di Harvard University pada 1994. Setelah lulus, ia memulai kariernya bekerja di Divisi Ekuitas Morgan Stanley di Singapura pada 1995. Pada 1999-2000, Tom kemudian bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia. Pada 2000-2002, Tom Lembong dipercaya sebagai sebagai kepala divisi dan