Informasi Terpercaya dan Terkini
News  

Rusia Siap Berperang dengan Sekutu Barat

Rusia Siap Menantang Sekutu Barat di Medan Perang?

ciptawarta.com – Moskow tidak akan ragu untuk menanggapi “tindakan agresif” oleh NATO. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Tindakan agresif yang dimaksud adalah langkah Rusia untuk menyerang negara-negara anggota NATO. Menurut Lavrov, Moskow akan merespons dengan tegas jika Ukraina menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok oleh Barat untuk menyerang Rusia.

3 Hal yang Memicu Rusia Akan Menyerang NATO

1. Ukraina Menggunakan Rudal Jarak Jauh untuk Menyerang Rusia

“Membiarkan militer Ukraina menggunakan senjata jarak jauh yang dipasok Barat untuk serangan jauh di dalam Rusia akan diperlakukan sebagai salah satu langkah tersebut,” kata Lavrov kepada Rossiya Segodnya. Dia menambahkan bahwa pasukan Kiev tidak akan mampu mengoperasikan senjata tersebut secara independen dan memerlukan bantuan dari spesialis NATO serta data intelijen yang diperoleh melalui sistem satelit blok tersebut.

“Jika senjata semacam itu digunakan, itu berarti bukan hanya Ukraina tetapi juga negara-negara NATO secara terbuka berperang dengan Rusia,” tegas Lavrov. “Sifat konflik ini, yang berusaha disembunyikan oleh para pemimpin Barat… akan benar-benar terungkap.”

ciptawarta.com – Menurut Lavrov, Moskow sangat menyadari kebijakan agresif dari blok militer pimpinan AS. Rusia telah ditetapkan sebagai ancaman langsung terbesar bagi keamanan NATO dan pasukan mereka dilatih untuk melancarkan operasi ofensif berdasarkan hal ini. “Eropa sedang dimiliterisasi dengan kecepatan yang lebih cepat,” kata Lavrov.

“Lawan kita tidak boleh salah. Jika terjadi tindakan agresif oleh NATO atau negara-negara anggotanya terhadap negara kita, tindakan pembalasan yang memadai akan diambil dengan sepenuhnya mematuhi hak Rusia untuk membela diri yang tercantum dalam Piagam PBB,” tambahnya. Dia juga menegaskan bahwa Moskow akan menggunakan “cara apa pun untuk memastikan keamanannya.” “Tidak seorang pun akan mampu bertahan baik di luar Atlantik maupun Selat Inggris,” peringatannya.

2. NATO Melancarkan Operasi Ofensif

Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa mereka akan memperlakukan serangan Ukraina jauh di dalam wilayahnya dengan menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok Barat sebagai serangan langsung oleh negara-negara yang memasok senjata tersebut. Bulan lalu, Presiden Vladimir Putin menyatakan harapan bahwa NATO telah “mendengar” peringatan Moskow tentang kemungkinan konsekuensi dari tindakan tersebut. “Moskow harus menanggapi dengan tepat,” kata Putin saat itu, seraya menambahkan bahwa “militer kami sedang memikirkan hal ini dan akan menawarkan berbagai opsi.”

3. AS Memasok Rudal Tomahawk

Kiev telah selama berbulan-bulan mendesak AS dan sekutunya untuk mencabut larangan serangan jauh di dalam Rusia dengan senjata jarak jauh yang dipasok Barat. Menurut The New York Times, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky diam-diam meminta rudal Tomahawk kepada Washington untuk menyerang jauh ke Rusia. Dengan jangkauan hingga 1.500 mil (2.400 km), Tomahawk memiliki jangkauan yang lebih jauh daripada senjata buatan Barat mana pun yang sebelumnya dipasok ke Kiev. Kremlin menanggapi berita tersebut dengan mengatakan bahwa Kiev hanya berusaha menyeret pendukung Baratnya “ke dalam perang secepat mungkin.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *