CIPTAWARTA.COM – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump merilis pernyataan kontroversial dalam jumpa pers pertamanya sejak pemilihan umum November. Trump menyebut Turki sebagai dalang di balik perubahan rezim di Suriah yang mengakibatkan penggulingan Presiden Bashar Assad dan pemerintahannya.
Situasi di Suriah berubah drastis dalam dua pekan terakhir setelah pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir-al-Sham (HTS) melancarkan serangan terhadap pasukan negara tersebut. Mereka berhasil merebut kota-kota besar, termasuk ibu kota Damaskus, dan memaksa Assad melarikan diri ke Rusia untuk mencari suaka politik.
Trump menyatakan bahwa para pemberontak yang berhasil merebut kekuasaan di Suriah dikendalikan oleh Turki, dan hal ini tidak menjadi masalah bagi presiden terpilih tersebut. Dia bahkan memuji Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai sosok yang “cerdas” dan “sangat tangguh” karena berhasil menggulingkan kepemimpinan Suriah.
“(Turki) menginginkan (Suriah) selama ribuan tahun, dan dia mendapatkannya… Turki melakukan pengambilalihan yang tidak bersahabat tanpa banyak nyawa yang hilang,” ujar Trump. Dia juga memuji kekuatan militer Turki yang dianggapnya sebagai yang terkuat dan tidak pernah lelah dalam perang.
Trump juga memprediksi bahwa Turki akan memegang peranan penting dalam masa depan Suriah. Namun, dia juga mengakui bahwa saat ini masih banyak ketidakpastian dan tidak ada yang dapat memprediksi siapa yang akan memerintah di akhir. Namun, menurut Trump, Turki akan menjadi kunci dalam masa depan Suriah.
